ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STUNTING ANAK USIA 6-23 BULAN DI TAROGONG KALER

Authors

  • Indri Luthfi Nurdiansyah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Garut
  • Abdullah Ramdhani Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Garut
  • Ema Rismayanti Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Garut
  • Zulkifli Adnan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut

DOI:

https://doi.org/10.36624/jpkp.v15i1.149

Keywords:

stunting, analisis faktor exploratori, puskesmas

Abstract

Masalah stunting menggambarkan adanya masalah gizi kronis yang dipengaruhi oleh ibu ataupun calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita serta masalah lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan. Jumlah stunting yang terdapat di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut sebanyak 963 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 91 responden, teknik analisis data yang digunakan yaitu Exploratory Factor Analysis (EFA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lima faktor yang terbentuk merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya angka stunting di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut yaitu faktor riwayat kehamilan dan sanitasi lingkungan, faktor pola asuh dan keberagaman pangan, faktor pendapatan orang tua, faktor karakteristik keluarga, serta faktor pelayanan kesehatan. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut setelah dilakukan proses ekstraksi dan rotasi faktor adalah riwayat kehamilan dan sanitasi lingkungan dengan eigen value tertinggi, dimana faktor riwayat kehamilan dan sanitasi lingkungan ini mencakup (PHBS, jarak kehamilan, usia ibu hamil, riwayat infeksi anak, dan pengelolaan limbah rumah tangga).  

References

Abdillah Fajar, S., Dewi Anggraini, C., & Husnul, N. (2022). EfektivitasPemberian Makanan Tambahan Pada Status Gizi Balita Puskesmas Citeras Kabupaten Garut. Nutrition Scientific Journal. 2022, 1(1), 30–40. https://doi.org/10.37058/nsj.v1i1.5975

Andrean, Yuli, D. (2023). Angka Stunting Indonesia Turun. Maret. https://indonesiabaik.id/infografis/angka-stunting-indonesia-turun

Aryu Candra. (2013). Hubungan Underlying Factors Dengan Kejadian Stuntingpada Anak 1-2 Th. Universitas Diponegoro Semarang.

Bile, R. L., Tapo, Y. B. O., Nafsia, A., Wangge, M. C. T., Linung, F., Kolong, M. Y., Pili, P. I., Wea, M. R., & Reri, M. (2023). Pendampingan Kegiatan Stunting Di Desa Ululoga. Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata, 1(1), 8–13. https://doi.org/10.38048/jckkn.v1i1.2161

Choliq, I., Nasrullah, D., & Mundakir, M. (2020). Pencegahan Stunting di Medokan Semampir Surabaya Melalui Modifikasi Makanan Pada Anak. Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1). https://doi.org/10.30651/hm.v1i1.4544

Evi Firna & Asih Setiarini. (2023). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita: Literature Review: Stunting Risk Factor in Children Under Five Years : Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(5), 814–824. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i5.3292

Fadillah, N. A. (2020). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6 Bulan – 23 Bulan Di Puskesmas Pekkae Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru Tahun 2020.

Iman, T. F. A. H., Tambunan, L. N., & Baringbing, E. P. (2022). Hubungan Sanitasi Lingkungan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Surya Medika, 8(2), 222–226. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i2.3897

Imbar, H., & Momongan, N. R. (2021). Peran Tokoh Agama Untuk Mencegah Dan Menanggulangi Stunting. Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo), 8(02), 142–157. https://doi.org/10.47718/jpd.v8i02.1194

Kemenkes RI. (2018a). Hasil Utama RISKESDAS. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2018b). Hasil Utama RISKESDAS 2018 Provinsi Jawa Timur. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khoiriyah, H., & Ismarwati, I. (2023). Faktor Kejadian Stunting Pada Balita: Systematic Review. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(01), 28–40. https://doi.org/10.33221/jikm.v12i01.1844

Munira, S. L. (2023). Dua Titik Penting Intervensi Stunting. Badan Kebijakan KEMKES. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/dua-titik-penting-intervensi-stunting/

Nurjanah, L. O. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Klecorejo Kabupaten Madiun Tahun 2018. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Santoso, P. (2024). Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Stunting: Literatur Review. Care Journal, 3(1), 24–31. https://doi.org/10.35584/carejournal.v3i1.154

Semba, R. D., De Pee, S., Sun, K., Sari, M., Akhter, N., & Bloem, M. W. (2008). Effect of parental formal education on risk of child stunting in Indonesia and Bangladesh: A cross-sectional study. The Lancet, 371(9609), 322–328. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(08)60169-5

Sidika, S. (2021). 100 Profesor Berbicara Stunting. SIDIKA. https://lms.bkkbn.go.id/news-view/100-profeso-berbicara-stunting#:~:text=Stunting%20adalah%20kondisi%20gagal%20tumbuh,penyakit%20kronis%20di%20masa%20dewasanya.

Siswati. (2023). Stunting. Husada Mandiri.

Wahdah, S., Juffrie, M., & Huriyati, E. (2016). Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 6-36 bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(2), 119. https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(2).119-130

WHO. (2021). World Health Organization.. - World Health Organization. Who, 2019(December), 5.

Yani, D. I., Rahayuwati, L., Sari, C. W. M., Komariah, M., & Fauziah, S. R. (2023). Family Household Characteristics and Stunting: An Update Scoping Review. Nutrients, 15(1), 233. https://doi.org/10.3390/nu15010233

Published

2024-06-14

How to Cite

Nurdiansyah, I. L., Ramdhani, A., Rismayanti, E., & Adnan, Z. (2024). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STUNTING ANAK USIA 6-23 BULAN DI TAROGONG KALER. Jurnal Pembangunan Dan Kebijakan Publik, 15(1), 30–39. https://doi.org/10.36624/jpkp.v15i1.149